WELCOME BROTHER ICEN VINIX THE PHOENIX MENDOZA BLOG FROM CAKRANEGARA
  • SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

ICEN VINIX THE PHOENIX SDK.ST ANTONIUS MATARAM-TVONLINE GRATIS .:[BUNUH!!]:.

Jumat, 07 Desember 2012

LEGENDA TUAN TAPA DAN PUTRI NAGA

Posted by Unknown on 13.45



Tapaktuan sangat terkenal dengan sebuah Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga. Cerita tersebut sangat hidup didalam masyarakat disana yang sangat mudah untuk dapat kita dengar dari A sampai Z. Adapun Legenda tersebut dibarengi dengan ornamen ornamen yang memiliki bentuk dan rupa seperti yang tersebut di dalam cerita tersebut. Ada baiknya saya ceritakan sedikit tentang Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga itu.

”Alkisah, dizaman dahulu kala, ribuan tahun lalu, di Aceh Selatan hidup dua ekor naga yang sangat perkasa dan memiliki ilmu sakti mandraguna. Sepasang naga ini, memiliki anak yang bernama Putri Naga. Putri ini cantik jelita. Putri nan rupawan ini, katanya didapat dari perebutan sepasang Naga (Jantan dan Betina) dengan orangtua sang putri.
Konon ceritanya, suatu ketika – tidak ada masyarakat yang mengetahui tahun pasti, sepasang naga tengah berjalan-jalan menyusuri lautan yang bergelombang. Si Naga jantan tiba-tiba berhenti, tertegun memperhatikan sebuah titik hitam di tengah laut. Titik hitam itu menarik perhatiannya. Lamat-lamat titik hitam itu mendekat ke arah sang naga. Gelombang laut yang membawanya mendekat. Si Naga Jantan dan Betina terus memperhatikan titik hitam itu. Ketika titik hitam itu semakin mendekat, Sang Naga terjun alang kepalang. Titik hitam itu adalah tiga sosok manusia, berada lam perahu kecil yang diombang-ambingkan gelombang laut Aceh Selatan. Ketiga manusia itu adalah sepasang suami-istri bersama bayinya. Bayi mungil ini berada dalam pangkuan ibunya. Mereka sengaja datang ke daerah itu bermaksud mencari rempah-rempah yang keberadaannya sudah cukup dikenal. Aceh Selatan sejak zaman Belanda menjajah daerah itu memang dikenal kaya akan hasil alam. Nilam, Cengkeh dan Pala merupakan tumbuhan yang dominan disana. Bahkan tumbuhan itu hingga kini menjadi komuditi unggulan daerah itu.
setelah melihat ketiga anak manusia itu, Sepasang Naga sakti yang bisa melakukan terhentak. Lalu, dia meniup perahu yang sudah sangat dekat itu. Sekali tiup saja, perahu kecil itu terombang-ambing dan tenggelam ditelan ombak deras. Kemudian Naga Betina, menjulurkan lidahnya menangkap putri kecil yang terhempas dari perahu itu.

Pasangan Naga ini sangat senang mendapatkan putri berbentuk manusia. Konon naga itu memang sudah lama mengidam-idamkan seorang putri. ”Setelah selamat dan menepi kedarat orangtua si Putri begitu sedih kehilangan buah hatinya dan tidak tahu ke mana putrinya menghilang. Mereka berpikir bahwa anak perempuan kesayangannya sudah hilang tenggelam dalam lautan dan badai atau hilang entah ke mana, Akhirnya sepasang naga membawa putri mungil hasil rampasan mereka ke sebuah pulau, pulau ini terletak di Batu Hitam, Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan.

Kedua Naga itu sangat menyanyangi putri pungut mereka. Bahkan, Naga betina selalu memeluk putri kecil dalam cengkeramnya agar tidak hilang. Sang Putri kecil, setelah sadar dari pingsannya, menangis sejadi-jadinya begitu melihat sosok Naga aneh dan menyeramkan. Si Putri kecil Ia takut. Diapun terus menangis sekuat-kuatnya. Naga betina pusing memikirkan tangisan putri itu. Terpaksa dia menggunakan kesaktiannya untuk menenangkan si Putri agar tak mengeluarkan air mata lagi.
Putri ini diberi nama Putri Bungsu. Mereka sangat mengasihi putri ini. Bahkan Naga Jantan menciptakan tempat bermain nan indah di gunung itu. Semua buah-buahan dan minuman tersedia disana. Semua itu dilakukan agar Putri Bungsu betah tinggal bersama mereka. ”Putri inilah yang kemudian disebut Putri Naga,”.

Waktu terus bergulir. Putri Bungsu merangkak remaja. Dia menetap bersama naga disebuah gua yang dalam. Suatu hari, sang Putri Bungsu secara tak sengaja mendengar obrolan sepasang Naga. Dari luar gua dia terus menyimak percakapan itu. Dia tersentak. Sadar, bahwa dirinya bukan keturunan naga. Dia memiliki orang tua yang juga berasal dari bangsa manusia. Niat untuk melarikan diripun muncul dalam benaknya. Putri Bungsu tidak gegabah. Dia bersabar untuk menemukan waktu yang tepat melarikan diri dari gunung itu. Dia takut akan kesaktian kedua naga tersebut.
Waktu yang dinantikanpun tiba. Dari atas gunung, Putri Bungsu melihat sebuah kapal berlayar dibawah kaki gunung itu. Gunung ini memang tepat berada di depan laut. Naga Jantan kala itu sedang tertidur dipinggir laut. Perlahan dia mengangkat kaki, sedikit menjinjing agar langkahnya tidak didengar Naga Jantan.
Perahu layar semakin dekat. Dia bimbang. Teringat akan kesaktian naga tersebut. Jarak Naga Jantan beristirahat dengan laut sangat dekat. Khawatir ketahuan, diapun mengurungkan niat untuk kabur dari gunung itu.
Siang-malam Putri nan cantik jelita itu mencari akal. Ide cemerlangpun muncul dikepalanya. Satu dia mengajak pasangan Naga berjalan-jalan menyusuri pantai di pulau itu. Naga kelelahan dan tertidur pulas. Putri Bungsu tak menyianyiakan kesempatan emas itu. Kakinya diseret ke atas sebuah bukit kecil yang dekat dengan laut. Agar dia bisa melihat perahu yang melintas. Jarang sekali perahu yang mahu mendekat ke pulau itu. Namun hari itu keberuntungan Putri Naga. Sebuah perahu kecil merapat. Dia melambaikan tangan. Awak perahu ada yang menyapanya.
Putri bungsu naik ke atas kapal dan ikut bersama awak kapal itu. Naga yang baru terbangun dari tidur, terkejut setengah mati. Putri kesanyangannya telah pergi. Dalam benaknya, Naga berujar, pasti perahu itu yang melarikan putriku. Dia mengejar perahu yang berjalan sangat pelan itu.

Lalu apa hubungan Putri Bungsu, Naga dan Tuan Tapa? sabar…. saya akan lanjutkan ya..

Sepasang Naga itu mengejar perahu tersebut. Sementara itu, di Gua Kalam, tidak jauh dari bukit itu, seorang manusia sedang bertapa. Dia tersentak dari pertapaanya. Seakan dia sadar akan ada bencana besar dibumi. Inilah Tuan Tapa. Dia keluar dari gua tersebut. Lalu menatap ke laut lepas. Terlihat sepasang Naga dengan kemarahan puncak sedang mengejar sebuah perahu nelayan. Tuan Tapa terkenal dengan tongkat saktinya.
Dihadangnya Naga yang sedang mengejar perahu. Perkelahian hebatpun tak dapat dihindarkan. Dari mulut kedua Naga menyemburkan api. Tuan Tapa menghela tongkatnya hingga mengeluarkan air deras dan memadamkan api Naga. Tak mau kalah, sang Naga jantan pun mengeluarkan ribuan anak panah berapi yang diarahkan ke Tuan Tapa. Tuan Tapa bisa menghindari serangan itu. Tak ketinggalan, Naga betina juga mengeluarkan pisau-pisau beracun yang juga berhasil dielakkan Tuan Tapa.
Karena terus-menerus mengeluarkan kekuatannya, kesaktian kedua Naga mulai berkurang. Kesempatan itu dimanfaatkan Tuan Tapa untuk menyerang lebih dahsyat. Dengan tongkat sakti miliknya, Tuan Tapa mengayunkan benda panjang itu ke arah dua Naga. Naga betina, mencoba menghindar dengan cara melarikan diri menjauhi Tuan Tapa. Saat lari kencang tak tahu arah itulah sang Naga betina menabrak sebuah pulau hingga terbelah pulau. Pulau terbelah ini kemudian oleh masyarakat Aceh Selatan disebut sebagai Pulau Dua, di Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan

Sementara Tuan Tapa mengejar sang Naga jantan yang sudah terluka akibat serangan ‘tongkat sakti’. Tuan Tapa memukul tongkat saktinya bertubi-tubi ke tubuh Naga jantan hingga hancur berkeping-keping dan jatuh terjerembab ke tanah. Tubuh Naga jantan hancur berserakan dan darah berceceran yang menyebar memerahkan tanah, bebatuan dan lautan.
Saat ini bekas tempat ceceran darah Naga itu kini masih terlihat berupa tanah dan batu yang memerah. Kini disebut dengan Tanah Merah ( Batu Mirah ). Sedangkan hati sang Naga, yang pecah dan terlempar menjadi beberapa bagian akibat pukulan tongkat sakti Tuan Tapa, peninggalannya hingga sekarang masih terlihat berupa batu-batu berwarna hitam berbentuk hati. Daerah ini kemudian diberi nama Desa Batu Hitam, masih dikecamatan yang sama.
Sementara di tempat pertempuran Naga dan Tuan Tapa, masih meninggalkan jejak berupa tongkat. Tongkat mirip baru itu, dipercayai sebagai tongkat Tuan Tapa.
Bagaimana nasib sang Putri? Sang Putri akhirnya kembali hidup normal layaknya manusia dan hidup bahagia bersama kedua orangtuanya. Putri Bungsu kemudian mendapat julukan sebagai ‘Putri Naga’.”

Dan Lagenda ini telah diperkuat dengan subuah bukti yang telah ditinggalkan oleh Si Tuan Tapa berupa Tongkat dan Topinya yang berapa di tengah laut Tapaktuan dan hanya bisa di lihat dari sebuah gunung yang bernama Gunung Lampu menjelang senja hari saja. Kemudian sebuah Tapak kaki dan makam Tuan Tapa yang ukurannya wowww,,, that is so big,,, .

Begitulah sedikit cerita tentang Legenda Kota Tapaktuan. Karena kisah ini pula, orang menyebutkan Aceh Selatan sebagai Kota Naga. Bahkan, jika memasuki kota Tapaktuan pemerintah Daerah Aceh Selatan mengukir gambar naga tepat di dinding pinggir jalan. Sekitar seratus meter dari arah timur kantor Bupati Aceh Selatan.

Minggu, 25 November 2012

BAU NYALE

Posted by Unknown on 19.10

Pesta rakyat Bau Nyale adalah sebuah upacara tradisional yang sangat sakral bagi masyarakat suku Sasak khususnya di Kabupaten lombok tengah, tradisi ini sudah ada sejak jaman dahulu yaitu sebelum abad ke 16, tradisi ini dilakukan bukan hanya sebagai ajang rekreasi bagi masyarakat di sekitar pulau Lombok, namun lebih dari itu tradisi ini ditujukan untuk mengenang seorang putri kebanggaan tanah sasak yaitu putri Mandalika.

legenda putri Mandalika inilah yang sudah berurat berakar pada masyarakat Lombok Tengah, selain sejarahnya Sang Putri yang elok dan jelita, putri Mandalika juga dikenang atas pengorbanannya untuk perdamaian.

tersebutlah pada zaman dahulu, di Lombok berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan tunjung Bitu, kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Tonjang Beru dan permaisurinya yang bernama Dewi Seranting. Raja Tonjang Beru adalah seorang raja yang arif dan bijaksana, ia dicintai rakyatnya karena kearifannya. ia mempunyai seorang putri yang cantik dan cerdas bernama Putri Mandalika, Sang Putri mewarisi sifat ayahnya, ia sangat dihormati dan dicintai oleh rakyatnya. ia terkenal dengan kedekatannya pada rakyatnya, Sang putri tidak pernah membedakan dengan siapa ia akan bergaul.

kecantikan serta kepintaran sang Putri tersebar jauh hingga ke kerajaan-kerajaan lain di Pulau Lombok, banyak pangeran yang terpikat dan ingin memperistri Sang Putri. persaingan pun terjadi, banyak pangeran yang tidak terima jika Putri Mandalika dipersunting oleh orang lain, hingga terjadilah pertikaian antar pangeran yang melibatkan kerajaan masing-masing.

hal ini lah yang tidak diinginkan oleh putri Mandalika, oleh sebab itu tak seorang pun dari sekian banyak pangeran yang melamarnya itu diterima, sang putri mencari solusi dari permasalahn ini, tak lupa ia berdiskusi dengan ayahandanya akan keaadaan pelik ini.

kegundahan sang putri ini akhirnya terpecahkan, konon sang putri melakukan semedi. sebuah keputusan yang sangat sukar diambil sang putri setelah semedinya, ia bertekad untuk tidak menerima pangeran manapun yang melamarnya, ia tak ingin terjadi pertumpahan darah di bumi sasak ini.

akhirnya, pada hari yang ditentukan, sang putri mengundang seluruh pangeran dan rakyatnya untuk berkumpul di Pantai seger, yaitu Pantai yang terletak di ujung selatan Pulau Lombok. ia berjanji untuk mengumumkan pilihannya apabila semua rakyatnya dan pangeran itu hadir.

para pangeran dan rakyatnya pun berbondong-bondong menuju panati Seger, dengan rasa penasaran yang membuncah, rakyat berkumpul untuk mendengarkan keputusan Sang putri, siapa gerangan pangeran yang beruntung mempersunting Sang Putri.

putri Mandalika berdiri di atas sebuah bukit, dan mulai berbicara. semua yang hadir mendengarkan dengan khidmat, Sang Putri berbicara tentang perdamaian, tentang dirinya yang tak ingin jadi penyebab pertikaian yang hanya akan menimbulkan kekacauan. hadirinpun semakin penasaran dan tak mengerti apa maksud sang Putri, pada akhir pidatonya Putri Mandalika berpesan, agar tetaplah menjaga perdamaian dengan atau tanpa dia, putri juga berpesan bahwa ia bukan milik siapa-siapa, ia adalah meilik seluruh rakyat Tunjung Bitu, oleh sebab iti, apabila rakyanya hendak bertemu dengannya, hendaklah menemuinya di tempat ini setiap tangggal 20 bulan 20 menurut penanggalan sasak. para hadirin dan pangeran pun semakin tegang, dan sang putri menyampaikan permohonan maaf kepada semua yang hadir di tempat itu.

tak lama kemudian Sang Putri pun menceburkan diri ke laut, semua yang hadir terkesima, bagai disambar petir, serentak rakyat yang hadir pada saat itu berlari ke laut untuk menyelamatkan sang putri. namun sang putri telah lenyap, semua yang hadir di tempat itu larut dalam kesedihan, putri yang sangat dihormati itu telah mengorbankan dirinya untuk perdamaian.

tiba-tiba, dari laut muncullah binatang menyerupai cacing yang berwarna-warni, binatang ini muncul dengan tiba-tiba, semua yang hadir di pantai itu turun ke laut untuk menangkap binatang yang jumlahnya semakin banyak itu, mereka percaya bahwa binatang yang di sebutNyale itu adalah jelmaan sang putri.

hingga saat ini, tradisi bau nyale selalu dilestarikan oleh masyarakat, selain untuk mengenang sang putri, pesta rakyat bau nyale juga dilakukan untuk mempererat persaatuan dalam masyarakat sasak, tak peduli dari kasta apa, keluarga siapa dan desa mana, semuanya tumpah kelaut dengan satu tujuan, agar perdamaian di bumi Tatas Tuhu Trasna tetap terjaga, dan sebagai pesan budaya yang harus dilestarikan oleh anak cucu kita.

QILIN

Posted by Unknown on 18.50

Qilin (bahasa Tionghoa麒麟pinyinqílínWade-Giles: ch'ilin), juga dieja Kylin, atau Kirin (bahasa Jepang dan Korea) adalah mahkluk mitologis yang terdapat dalam legenda-legenda di berbagai negara di Asia Timur (TiongkokJepangKoreaVietnam, dll.) dan dikisahkan selalu muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak. Qilin adalah sebuah pertanda baik yang menghadirkan rui (bahasa Tionghoapinyinruì; yang lebih kurang dapat diterjemahkan sebagai "ketenangan" atau "kemakmuran"). Ia seringkali digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya. Di Tiongkok dan Jepang, rakyat percaya bahwa Qilin adalah hewan suci, pelindung negeri dari bencana. Qilin adalah pelindung sebelah barat dan dilambangkan dengan kekuatan petir. Qilin berwujud menyerupai kura bersisik berkepala singa bertanduk rusa dan lambang bagi pelindung anak-anak. 


  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site